MANISNYA IMAN (2)

>> September 03, 2009

The Muslim Mosque

Sambungan dari manisnya iman.
Tanda-tanda orang yang mencintai Rosulullah saw antara lain:

a.. Beriman bahwa beliau shallallahu ?alaihi wasallam adalah utusan Allah,
yang diutus kepada seluruh umat manusia, sebagai pemberi peringatan dan
kabar gembira, sebagai penyeru ke jalan Allah dengan membawa cahaya yang
terang benderang.

b.. Bercita-cita untuk bertemu dengan beliau dan khawatir jika tidak dapat
bertemu beliau.

c.. Menjalankan perintah-perintah beliau dan menjauhi larangan beliau,
karena orang yang mencintai seseorang, maka akan menaatinya. Jangan sampai
tertipu dengan klaim dusta mencintai Rasulullah shallallahu ?alaihi
wasallamnamun tidak menjalankan perintahnya, bahkan menerjang larangannya.

d.. Menolong sunnahnya, mengamalkan, menyebarkan, membela dan
memperjuangkannya.

e.. Banyak bershalawat dan bersalam kepada Rasulullah shallallahu ?alaihi
wasallam.

f.. Berakhlaq dengan akhlaq beliau dan beradab dengan adab-adab beliau.

g.. Mencintai sahabat-sahabat beliau dan membela mereka.

h.. Mengkaji perjalanan hidup dan sirah beliau serta mengetahui keadaan dan
berita-berita yang menyangkut beliau.

e.. Selayaknya jalinan seorang muslim dengan muslim yang lain dibangun di
atas landasan cinta kepada Allah subhanahu wata?ala. Karena jenis cinta
seperti ini memiliki keutamaan yang amat besar, dan mendatangkan pahala yang
banyak. Imam al-Bukhari dan imam Muslim meriwayatkan hadits Nabi shallallahu
?alaihi wasallam tentang tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada
hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. Salah satu di antaranya adalah,
“Dua orang yang saling menyintai karena Allah, berkumpul karena-Nya dan
berpisah karena-Nya.”

f.. Saling mencintai karena Allah mempunyai hak-hak yang harus ditunaikan,
di antaranya:

1. Membantu memenuhi kebutuhan saudaranya dan mau melakukan itu,
sebagaimana di dalam hadits, “Sebaik-baik orang adalah yang paling memberi
manfaat kepada orang lain.”

2. Tidak membicarakan aib, meminta maaf ketika melakukan kesalahan,
sebagaimana diri kita juga senang jika aib kita tidak dibicarakan, maka
mereka pun demikian.

3. Tidak membenci, tidak iri dan dengki terhadap nikmat yang diberikan
Allah kepada saudara kita.

4. Mendoakan saudara kita -tanpa sepengetahuannya- baik ketika dia masih
hidup atau setelah meninggal dunia. Karena doa yang dilakukan tanpa
sepengetahuan orang yang didoakan adalah mustajab, begitu pula bagi yang
berdoa.

5. Bersegera mengucapkan salam jika bertemu, bertanya tentang kabar dan
keadaanya, tidak bersikap sombong dan merasa tinggi.

6. Kekufuran adalah hal yang dibenci Allah. Maka seorang mukmin wajib
membencinya sebagaimana benci jika dilemparkan ke dalam api, bahkan lebih
benci lagi. Orang kafir juga dibenci oleh Allah, maka orang mukmin juga
harus membencinya disebabkan oleh kekufurannya yang akan menggiring masuk
neraka. Atas dasar ini maka bersikap loyal (berwala’) kepada orang kafir
adalah merupakan sebab dari kemurkaan Allah subhanahu wata?ala dan
kemarahan-Nya. Di antara bentuk-bentuk sikap loyal kepada orang kafir adalah
mencintai mereka, menolong mereka dalam rangka memerangi orang mukmin,
bermudahanah (berbasa-basi, tidak mengingkari kesesatan dan kekeliruan
mereka sehingga terkesan membenarkan-red), bersahabat atau mengambil mereka
sebagai teman akrab dan mengangkat mereka menjadi orang kepercayaan serta
orang dekat (bithanah). Padahal Allah subhanahu wata?ala telah berfirman,
artinya,
?Janganlah orang-orang mu’min mengambil orang-orang kafir menjadi wali
dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Barangsiapa berbuat demikian,
niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat)
memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah
memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah
kembali (mu).? (QS. 3:28).
Wallahu A’lam bisshowab.



Artikel Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Ruang Corat-coret......GRATIS!

Pengikut

  © ABUTIAR BLOG Copyright 2009

Back to TOP